Belumlah dikatakan manjur kalau belum terbukti, tapi ini sebuah pengalaman nyata. Teknik mengeluarkan batu ginjal tanpa operasi dan menjaga kesehatan prostat. Teknik ini telah dianjurkan oleh seorang bijak yang lahir di tahun 571 M.
Sebut saja Boby, salah seorang jamaah Rutin di Masjid Al Himmah, hampir bisa dipastikan setiap Sholat Jamaah Maghrib, Isya, Subuh Boby berdiri dalam barisan shof terdepan. Hingga pada suatu saat tiba-tiba Boby nyaris "menghilang" tidak sekalipun datang ke Masjid.
Ternyata Boby entah masuk angin atau maag, tapi yang jelas badannya nggak enak bahkan lama kelamaan perutnya makin kesakitan tidak jelas, seperti kram perut. Katanya sih sempat opname segala. Awalnya karena hoby "Gowes" kejauhan, Jumat pagi Boby bersepeda menempuh jarak 40 km tapi sebelum berangkat lupa sarapan. Sampai di tempat tujuan barulah Boby makan, nah setelah makan perut lama-kelamaan bertambah sakit, terasa ditusuk-tusuk. Pas perjalanan pulang, dijalan Boby muntah-muntah. Akhirnya pulang dengan sepeda didorong teman sambil menahan sakit.
Dimulailah hari-hari menahan sakit, hampir 2 minggu tidak lagi bisa jamaah di masjid, hanya bertahan di rumah cuma makan obat dari dokter, tapi tak kunjung sembuh. Setiap hari terasa seakan Kram Perut.
Akhirnya minggu ke dua, Jumat pagi foto Rontgen perut di Rumah Sakit untuk mencari penyebabnya. Sambil menunggu hasil Rontgen, Dokter hanya menyarankan minum air putih dan setiap kencing harus dalam posisi Jongkok.
Walhasil, benarlah diagnosa dokter yang menyatakan ada batu dalam saluran kencing Boby. Dan Saran dokter, yang sama persis dengan Anjuran orang Bijak 1442 tahun yang lalu, yaitu diminta kalau kencig sambil Jongkok ternyata membuahkan hasil. Alhamdulillah Jumat malam "Waktu kencing sambil jongkok" terasa ada sesuatu yang menyumbat ujung kemaluan dan "klutik" keluarlah butiran batu bersamaan lancarnya kencing dan menahan sedikit rasa perih.
Pagi hari Sabtu jam 08.00 ke Rumah Sakit untuk melihat hasil Rontgen, dan dokter menyatakan adanya sumbatan pada saluran kencing. Dan sumbatan itu ternyata adalah batu kecil yang keluar ketika kencing sambil jongkok.
Seiring dengan diketahuinya manfaat kencing sambil jongkok, seorang aktifis mencoba merubah kebiasaan dari kencing berdiri menjadi kencing sambil jongkok. Menurut ustad muda tersebut setelah beberapa hari merutinkan kencing sambil jongkok, sekarang keluhan adanya sisa kencing yang biasa keluar ketika sujud/rukuk/bersin tidak lagi terjadi. Menurutnya sejak kencing sambil jongkok, terasa kencingnya bisa tuntas dan tidak terjadi tetesan yang tidak dikehendaki.
Lantas siapa orang bijak yang menyarankan Kencing sambil jongkok ? Dialah tokoh Dunia Akhirat yang pantas diikuti anjurannya sepanjang masa yaitu Nabi Besar Muhammad SAW. Masihkah kita setengah-setengah dalam melaksanakan setiap risalahnya.
Aisyah RA berkata, “Barangsiapa yang menceritakan kepada kalian bahwa Nabi SAW buang air kecil sambil berdiri, maka janganlah kalian percaya. Beliau tidak pernah buang air kecil kecuali sambil duduk.” (HR. Tirmidzi).
Rosulullah pernah pula diriwayatkan Kencing sambil berdiri, itupun hanya satu riwayat ketika beliau kencing di lokasi pembuangan sampah, wallahu 'alam bisawab.