Kalau biasanya para Ibu luluh karena rengekan & tangisan anak, kali ini warga masyarakat Kampung Skalekan luluh oleh rengekan dan tangisan Ibu-ibu. Apa yang di rengekkan para ibu tidak lain adalah keinginan untuk MEMULAI kegiatan Romadhon di kampung sendiri.
Karena sudah sejak sebelum kemerdekaan, masa mudi mereka nyaris tidak memiliki kenangan manisnya melewati penantian buka puasa, nyari takjilan, sholat tarawih, jaburan, tadarusan, TPA, pengajian, subuhan, kuliah subuh, sholat lail di masjid mereka sendiri, karena memang belum pernah memiliki masjid sendiri. Mungkin hanya para simbah-simbah kita saja yang mengingat dahulu kala ada mushola kayu mungil di halaman Rumah simbahnya P Edy, dan tidak ada yang tahu pasti sejak kapan Raibnya mushola kayu tersebut.
Sekarang para Ibu berdemonstrasi damai menuntut agar Romadhon tahun 2013 ini "HARUSSSSS!" sudah ada masjid biarpun beratap seng, berdinding spanduk bekas, beralas kepang bambu. Mereka ingin mempersembahkan kenangan manisnya Romadhon kepada anak-anak, cucu-cucu, dan cicit-citit mereka.
Dan para Ibu siap membentuk kepanitiaan Romadhon dan mengisi setiap kesempatan waktu yang ada selama bulan Romadhon. Tentu saja rengekan ini harus diimbangi dengan semangat bapak-bapak kerja bhakti menyelesaikan pembuatan masjid bambu sementara. Demikian juga para pemuda harus mempersiapkan diri menjadi Imam Sholat Rowatib dan Sholat Tarawih.
Karena Imam dan Jamaahnya baru sama-sama berlatih berjamaah maka disepakati untuk salat tarawih dilaksanakan dalam waktu yang tidak lama dan dengan bacaan surat-surat pendek, demikian juga khutbah tarawihnya disampaikan dengan singkat dan jelas.
Semoga romadhon kali ini Kampung "Holywood" menjadi Kuncaraning kota Klaten, darinya keluar para generasi yang menebarkan wanginya aroma Melati Kebajikan, Ilmu, teknologi dan keimanan. Amin.