Seneng
juga sih jalan-jalan naik motor tendem, kalo jumat ke Masjid Raya, kalo
Maghrib & Isya ke Al Himmah, itupun kalo motor & sopirnya pas
bisa. Lha kalo pas nggak bisa ?
Yaaaah
akhirnya cuman sholat di rumah aja, padahal aku ingin hidup ada
seninya, ya ke sekolah, ya main ke temen, ya bareng-bareng ke masjid,
gak cuman di rumahhhhh tyussssss.
Padahal
temen-temen banyak yang pinter, mas Bintang juara 2, mas Delphi juara
di SD BPM, anaknya Om Sugeng juara 3 dan masih banyak jawara-jawara
Sekalekan. Semisal kalo ada Masjid di Sekalekan dan kita sering main dan
belajar di situ mungkin kami semua akan lebih hebat dari Bapak-bapak
dan Ibu-ibu kami. Yang jelas masjid Sekalekan jamaahnya nanti nggak
cuman kakek-kakek & nenek-nenek, tapi dipenuhi teman-temanku sama
mas-mas yang mau ngajarin aku biar jadi calon-calon pemimpin. Amin.
Apalagi
kalo masjidnya ada rumah Tahfidznya, eee siapa tahu kami semua bisa
Hafal Quran, trus lima tahun lagi kami semua semua jadi Imam tetap di
Masjid Sekalekan. Aku akan memahkotai dan memakaikan jubah kemuliaan
kepada Bapak-Ibu kami dengan hafalan Quranku.
Siapa
yang membaca Al Qur’an, mempelajarinya, dan mengamalkannya, maka
dipakaikan mahkota dari cahaya pada hari kiamat. Cahayanya seperti
cahaya matahari dan kedua orang tuanya dipakaiakan dua jubah (kemuliaan)
yang tidak pernah didapatkan di dunia. Keduanya bertanya, “Mengapa kami
dipakaikan jubah ini?” Dijawab,”Karena kalian berdua memerintahkan anak
kalian untuk mempelajari Al Qur’an.” (HR. Al-Hakim)
rumah limasan
BalasHapusrumah limasan
rumah limasan
rumah limasan
rumah limasan
rumah limasan
rumah limasan
rumah limasan
rumah limasan
rumah limasan
rumah limasan
rumah limasan
rumah limasan
rumah limasan